Ilmu Nahwu
Makalah
Diajukan
untuk memenuhi sala satu tugas pada
Mata
kuliah Pendidikan bahasa Indonesia
Disusun oleh :
Riki Iskandar
UIN Sunan Gunung Djati
Syariah & Hukum
Muamalah
Bandung
Kata
Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperlajari dan mengamalkannya, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa Mahasiswi, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, Dan Mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
Penulis
Artikel
Riki Iskandar
Daftar Isi
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Bab I PendahuluanIlmu nahwu dan shorof merupakan ilmu yang paling penting untuk dipelajari dan di fahami bagi kaum muslim, sebab jika seorang muslim tidak bisa memahami kedua ilmu ini akan sulit untuk membaca kitab al-Qur’an,kitab kuning dan akan sulit untuk berbicara bahasa arab.Mempelajari ilmu nahwu dan shorof merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim yang menganggap Al-Qur’an adalah pedomannya karena Al-Qur’an diturunkan berbentuk bahasa arab yang tidak ada harkatnya.Sebenarnya belajar bahasa arab itu lebih mudah dibandingkan belajar bahasa-bahasa ynag lainya,namun kenyataannya di kalangan masyarakat pada zaman sekarang ini belajar bahasa arab itu sulit sekali terutama masih banyak orang muslim ynag belum bisa baca al-Qur’an.Pada pondok pesantren Bustanul Widan cileunyi,bandung mewajibkan para santrinya untuk bisa membaca Al-Qur’an dan memahami Ilmu nahwu dan Shorof.Bab II PembahasanMenurut salah seorang santri ponpes Bustanul Wildan mengatakan bahwa ilmu nahwu dan shorof itu ilmu yang tidak dapat di pisahkan, kenapa demikian karena sumber-sumber ilmu itu berasal dari ilmu nahwu dan shorof bagaikan ilmu nahwu itu sebagai bapaknya ilmu dan ilmu shorof itu ibunya segala ilmu.
Ilmu Nahwu merupakan salah satu ilmu Bahasa Arab yang sangat penting untuk dipelajari,dan ilmu nahwu juga sangat berperan dalam memahami segala aspek yang menyangkut Bahasa Arab, terutama dalam memahami al-Qur’an, Hadits-hadits Nabi S.A.W dan kitab-kitab berbahasa Arab dan juga membaca kitab kuning yang tanpa harakat.
Macam –macam yang termasuk kedalam ilmu nahwu itu sendiri sangatlah banyak,tapi kita akan membahas salah satu dari ilmu nahwu yaitu Kalam. Menurut ahli nahwu Kalam adalah suatu kalimat yang tersusun (musnad),jadi kalimat yang tersususun itu adalah kalam sedangkan yang tunggal (mufrad) itu dalah kalimat bukan kalam .
Ust asep salah satu pengajar dari pondok pesantren Bustanul Wildan berpendapat bahwa di dalam kitab jurmiyah ,kalam itu mempunyai syarat yang biasa para santri menyebutnya syarat kalam,yaitu:
lapad Yaitu suara yang samar yang keluar dari sebagian huruf hijaiyyah. Jika suara yam,bedug,petir dan lain-lain itu bukan teramsuk lafadz
Contoh :
كَتَبُ , (kitab) , (mesjid) المَسجِدُ
murakab Yaitu suara yang tersusun atas
dua kata atau lebih . jika satu kalimat itu bukan ter masuk murakkab.
contoh : (jaid
berdiri) ,زيد قاءم (Allah maha besar ) ,الله اكب
mupid Yaitu suara yang dapat memberikan faedah atau pemahaman sehingga pendengar merasa puas.
mupid Yaitu suara yang dapat memberikan faedah atau pemahaman sehingga pendengar merasa puas.
Contoh : =ان قام زيد قمتapabila zaid berdiri , aku pun berdiri
wad'i Yaitu menjadikan lafad agar
menunjukan suatu makna (di mengerti)
Contoh : ان قام زيد قمت
Jadi ust asep menyimpulkan bahwa kalam itu dapat di definisikan suatu
kalimat yang tersusun dan dapat memberikan makna (di mengerti).
Di dalam kitab
jurmiyyah kalam terbagi menjadi 3 yaitu:
Kalimat yang menunjukan makna tunggal dan tidak di ikuti oleh waktu
Contoh : كَتَبُ = kitab
زيد = Zaid (nama orang)
Di dalam kitab Jurmiyyah isim
mempunyai 4 tanda, yaitu:
Kalimat yang menunjukan makna tunggal yang tidak di ikuti oleh waktu
Contoh : أفلح (membuka)
Fi’il dapat di
ketahui dengan masuknya: :
kalimat yang menunjukan makna tunggal yang tidak diikiutipelah tanda isim
dan fi’il.
Ilmu yang mempelajari tentang asal usul bentuk kalimat pada bahasa arab. Di katakan oleh salah seorang santri Ponpes Bustanul Wildan bahwa ilmu shorof itu mempunyai 35 bab dan ilmu shorof juga membahas bentuk- Bentuk kalimat, santri itu mengatakan bahwa bentuk-bentuk kalimat pada ilmu shorof terbagi menjadi 3 bentuk kalimat yaitu :Fi’il Madhi adalah kalimat yang huruf tambahan, cirinya kalimat fi’il madhi selalu di fatahkan huruf akhirnya dan fi’il madhi maknanya menunjukan pekerjaan yang sudah di lakukan.Contohnya : فَعَلَFi’il Mudhore adalah kalimat yang di awalnya selalu ada huruf zaidah (tambahan) dan maknanya menunjukan pekerjaan yang akan di lakukan.Contoh : يَضْرِ بُFi’il amar kalimat yang menunjukan kalimat perintah dan huruf akhirnya selalu di jazemkan kecuali kalau masuknya amil jawazim dan amil nawasib.Contoh: اِ ضْرِ بْMenurut salah seorang ustad di ponpes Bustanul Wildan itu ada 2 cara yang kami terapkan cara, yaitu :Santri selalu di wajibkan menghafal ilmu nahwu dan shorof setelah selesai pengajianSantri di anjurkan untuk menulis supaya santri kalau lupa bisa melihat tulisan tersebut.Tetapi di pesantren kami di terapkan sistem sorogan karena dengan sistem ini santri bisa cepat memahami ilmu nahwu dan shorof. Sistem ini kami terapkan sudah sejak dulu dan sudah menjadi turun temurun.
Daftar PustakaAnwar, Moch , (1992). Ilmu Nahwu dan Shorof. Sinar Baru Algesindo. BandungJaini,Ahmad. Kitab al-Jurmiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar